Susur Sungai Belanda, Cara Asik Ngabuburit Selama Ramadan
Melalui Program Community Development, Badak LNG telah berhasil mendukung mitra binaan untuk mengelola Sungai Belanda yang berada di Kelurahan Bontang Kuala, menjadi destinasi wisata di Kota Bontang. Sebagai perkampungan tertua di Kota Bontang, Bontang Kuala memang memiliki objek wisata yang memikat. Selain menyediakan aneka kuliner dan cinderamata yang khas, Bontang Kuala juga memiliki keindahan pesisir, dengan keberadaan hutan mangrove sebagai destinasi wisata alam. Salah satunya Sungai Belanda.
Kini Sungai Belanda bahkan menjadi rekomendasi para wisatawan sebagai objek ngabuburit atau menunggu waktu berbuka puasa. Sungai ini membelah kawasan hutan mangrove yang lebat. Dengan menyusuri Sungai Belanda selama 20 hingga 30 menit, pengunjung bisa melihat berbagai vegetasi mangrove dan aneka fauna yang ada di sungai belanda. Selain itu para pengunjung juga akan dihipnotis oleh suasana yang sejuk, tenang dan asri.
Bila ditilik dari sejarahnya, konon dulunya Sungai Belanda merupakan tempat persembunyian masyarakat lokal Bontang untuk menghindari agresi Belanda. Maka selain mengandalkan keindahan alamnya, dengan mengunjungi Sungai Belanda dapat menjadi napak tilas sejarah perjuangan Indonesia meraih kemerdekaan, khususnya di Kota Bontang.
Dikelola oleh kelompok Masyarakat Kreatif Pesisir atau Maskapei, Bontang Kuala Ecotourism kini menyediakan paket Ramadan, khusus untuk pengunjung yang ingin ngabuburit atau menunggu waktu berbuka puasa dengan menyusuri Sungai Belanda. Hanya dengan harga 25 ribu per orang, pengunjung bisa bertadabur alam, menikmati keindahan ciptaan Allah SWT di pesisir Kota Bontang.
Para pengunjung mengaku sangat puas dengan keindahan alam yang disajikan oleh Sungai Belanda. Ketenangan dan keasrian hutan mangrove, menjadikan Sungai Belanda tempat yang menyenangkan untuk menunggu waktu berbuka puasa (*).